Raja Ampat, sebuah destinasi wisata kelas dunia yang ada di ujung timur Indonesia menawarkan surga alami kepada siapa saja yang mengunjunginya. Anda akan menemukan penduduk lokal yang ramah yang akan menyambut anda dengan sambutan keramahan luar biasa di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Keindahan Raja Ampat benar-benar memberikan makna sesungguhnya dari keindahan Indonesia, dimana saat ini mulai terkikis karena adanya pembalakan liar, proyek pertambangan, dan sederet proyek dari korporasi yang tidak mempedulikan usia pendek kelangsungan hidup hayati dan bahkan merusak tabungan masa depan untuk anak cucu.
Sejarah Raja Ampat

Secara geografis Raja Ampat berada di sebelah ujung bagian barat laut Papua, pulau paling timur di Indonesia yang dahulu bernama Irian Jaya. Raja Ampat sebenarnya terdiri dari deretan pulau-pulau kecil, gundukan pasir, dan beting yang jumlahnya lebih dari seribu lima ratusan, dan tidak hanya empat buah. Yang mendasari nama empat adalah keberadaan pulau utama, yakni Waigeo, Batanta, Misool, serta Salawati.
Nama tempat di Indonesia biasanya ada cerita yang mengiriinginya, termasuk nama Raja Ampat. Konon nama Raja Ampat bermula dari seorang perempuan yang menemukan tujuh telur. Lalu dari ketujuh telur itu ada empat yang menetas kemudian menjadi raja dari keempat pulau utama. Sementara telur sisanya menjadi hantu, batu dan perempuan.
Namun namanya juga legenda, tentu kebenaran cerita tersebut patut dipertanyakan. Sebagaimana legenda lain di Indonesia, cerita-cerita tersebut secara turun temurun di wariskan oleh masyarakat setempat dan dipercaya sebagai asal usul daerah tersebut.
Keindahan Perairan Raja Ampat
Jika anda mengunjungi Raja Ampat, anda akan disuguhkan pemandangan menakjubkan bawah air. Area Raja Ampat luas dan terdiri dari 9,8 juta Ha tanah serta laut, hunian bagi 540 jenis terumbu karang, 700 jenis moluska dan lebih dari seribu jenis ikan karang. Maka pantas saja jika Raja Ampat disebut memiliki surga bawah air.
Berbagai spesies dan biota laut akan anda temukan disana. Mulai dari wobbegong, sinar manta, batfish, ikan tuna, kakap hingga barakuda juga turut melengkapi keindahan Raja Ampat. Ditambah lagi dengan dugong atau ikan duyung dan kura. Kerang besar dengan panjang 1 meter bisa anda temukan dan menjadi elemen yang memperindah dasar laut.
Selain itu banyak tempat pilihan untuk menyelam serta snorkeling pada perairannya. Kabui Passage yang merupakan lorong sempit antara Pulau Gam serta Waigeo yang dilintasi Alfred Russell Wallace tahun 1860 menjadi tempat terfavorit. Kemudian di Dermaga Pulau Arborek, Dinding Friwen, Yenbuba dan tempat lain juga tidak kalah indah.

Keindahan Daratan Raja Ampat
Selain akan menemukan dunia bawah air yang menakjubkan, anda juga akan disuguhi oleh pemandangan daratan yang luar biasa. Keelokan pulau-pulau batu yang berada di tengah birunya laut serta langit warna biru cerah Piaynemo menawarkan pemandangan paling spektakuler yang akan menjadi sasaran para fotografer.
Alam Raja Ampat menampilkan kreasi maha karya terindah dari Sang Pencipta. Di Pulau Wayag anda akan menemukan pulau batu menakjubkan dengan ukuran yang lebih besar.Burung Cenderawasih yang memiliki bulu indah, endus kuskus, kuskus Waigeo spesies berkantung dan berbagai satwa daratan lainnya juga menghiasi daratan Raja Ampat.
Keramahan Penduduk Lokal
Seperti yang telah diulas sebelumnya, keindahan Raja Ampat juga ditunjang oleh keramahan masyarakat lokalnya. Anda dapat menempati homestay berupa rumah kayu yang unik serta berbaur dengan penduduk sekitar sembari mengamati keseharian mereka di sana dan tradisi uniknya di Desa Wisata Arborek. Saat wisatawan tiba, penduduk lokal akan menyambut dengan melakukan tari-tarian selamat datang di dermaga serta menghibur dengan bermacam -macam lagu rakyat khas Papua.
Keindahan bawah air Raja Ampat, keramahan masyarakat lokal dan juga kemegahan maha karya d daratan Raja Ampat menjadikan lokasi ini menjadi destinasi wisata favorit pelancong di seluruh dunia. Hal ini tentu sangat wajar, dimana keadaan alam yang masih alami di Raja Ampat begitu terjaga di tengah rusaknya lingkungan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Raja Ampat Selama Pandemi
Sebagaimana destinasi wisata di Indonesia lainnya, kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Raja Ampat menurun selama musim Pandemi Covid 19. Diperkirakan penurunan terjadi sekitar 50 persen selama pandemi Covid 19. Jika sebelum pandemi setiap hari selalu ada turis yang berkunjung ke destinasi terpopuler Raja Ampat, maka pada masa pandemi ini kunjungan ke destinasi wisata tersebut hanya dibuka dua hingga tiga kali saja dalam sepekan.
Namun sejak akhir November 2020, kawasan wisata Raja Ampat kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Akan tetapi turis yang berkunjung ke kawasan wisata Raja Ampat harus menaati sejumlah peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah karena masih di masa pandemi.
Pengunjung Raja Ampat harus melakukan registrasi online melalui situs http://www.newnormal-rajaampat.com. Turis akan mendapat barcode yang harus dicetak dan dibawa dalam perjalanan ke Raja Ampat setelah melakukan registrasi online. Selain itu wisatawan harus memiliki surat keterangan bebas COVID 19 dan menunjukkan Indonesia Health Alert Card (eHAC).

Wisatawan juga wajib memiliki asuransi perjalanan, terutama yang melindungi dari kecelakaan selama berwisata. Baik wisatawan yang datang sendiri atau kelompok wisatawan lokal yang menggunakan seragam batik untuk menunjukkan ‘kelokalan’ mereka tetap diizinkan datang namun harus mematuhi persayaratan tertentu. Salah satu persyaratannya adalah wajib didampingi pemandu wisata dari anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia, karena mereka telah mendapatkan pelatihan serta sertifikasi.
Itulah beberapa ulasan mengenai keindahan Raja Ampat yang mendunia. Semoga artikel ini memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi anda. Jangan lupa membaca artikel kami lainnya tentang upacara adat kematian Ngaben di Bali. Terima kasih.