Sejak pertama ditemukan, Candi Borobudur telah menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Magelang, Jawa Tengah. Kondisi fakta menarik candi Borobudur tetap dipertahankan sehingga masih berfungsi sebagai tempat ibadah, terutama saat Waisak.
Didirikan pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra di kerajaan Mataram kuno, candi ini merupakan situs arkeologi candi Buddha terbesar di dunia.
Bangunan megah dengan arsitektur unik Candi Borobudur tidak pernah berhenti memukau wisatawan. Bisa dikatakan Candi Borobudur merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah.
10 Fakta Menarik Candi Borobudur
Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui bagaimana terbentuknya candi Budha terbesar di dunia itu. Namun, ada beberapa fakta menarik dan unik tentang Candi Borobudur yang harus Anda ketahui. Berikut ini termasuk:

1. Dibangun Antara Abad ke-8
Menurut aksara yang tertulis, pembangunan Candi Borobudur konon terjadi antara abad ke-8 dan ke-9. Butuh waktu 75 sampai 100 tahun untuk menyelesaikannya pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
Sayangnya, tidak ada bukti yang konkrit tentang alasan utama mengapa Candi Borobudur dibangun. Seiring engan berkembangnya kerajaan Islam di Jawa, Candi Borobudur mulai ditinggalkan pada abad ke-14.
2. Ditemukan Gubernur Jenderal Inggris
Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan Candi Borobudur pada tahun 1814. Kisah ini ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The History of Java.
Atas perintahnya, H. C. Cornelius ditugaskan untuk membersihkan kawasan Candi Borobudur untuk keperluan studi. Perlahan tapi pasti, pada akhirnya banyak pihak yang ingin menyelamatkan situs candi Borobudur.
3. Terdiri Atas Dua Juta Balok Vulkanik
Ada banyak perdebatan tentang Borobudur, termasuk hipotesis bahwa candi itu dibangun di atas danau purba yang telah mengering. Dugaan itu semakin kuat seiring dengan munculnya bukti bahwa lantai candi terendam pada abad ke-13 dan ke-14. Namun, pembangunan Candi Borobudur tetap menjadi misteri hingga saat ini.
Yang pasti, Candi Borobudur terdiri dari dua juta blok batu vulkanik yang dipahat dengan baik. Setiap balok saling mengunci dan menjaga candi tetap kuat sampai sekarang.
4. Hampir Dibongkar untuk Disimpan Dalam Museum
Di balik kemegahan Candi Borobudur, banyak pemburu artefak yang tertarik untuk mengoleksinya. Kepala patung adalah bagian yang paling diincar. Oleh karena itu, banyak ditemukan arca Buddha tanpa kepala.
Parahnya, pemerintah Hindia Belanda juga secara sukarela menyerahkannya pada tahun 1896. Lima patung Buddha beserta 30 batu dengan 30 pahatan batu, dua patung singa, patung penjaga, tangga batu, dan lain sebagainnya diberikan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn. Anda bisa melihat koleksinya di National Museum di Bangkok.
Maraknya pencurian pada waktu itu mendorong kepala inspektur artefak budaya mengusulkan pada tahun 1882 agar Borobudur dibongkar seluruhnya. Relief-relief tersebut dipindahkan ke museum agar tidak ada lagi kasus serupa.
Dapatkah Anda bayangkan jika keputusan ini terjadi? Untungnya, seorang arkeolog yang ditunjuk pemerintah, Groeneveldt, mengatakan keputusan itu terlalu berlebihan.
5. Relief Menceritakan Kehidupan Buddha
Total ada sekitar 2.672 relief pahatan yang tersebar di candi berukuran 123 x 123 meter itu. Sebanyak 1.460 di antaranya menceritakan kisah sang Buddha, selebihnya hanya relief dekoratif. Salah satu kisah kelahiran Buddha diceritakan dalam relief Jataka dan Awadana.

Selain itu, terdapat 504 arca Buddha dalam 432 relung dan 72 stupa berlubang. Ada juga 100 kanal berbentuk patung ikan berkepala gajah sebagai kanal air.
6. Candi Borobudur Direnovasi dua kali
Awal kembalinya Candi Borobudur dimulai pada tahun 1885. Saat itulah ketua masyarakat Arkeologi Yogyakarta, Yzerman, menemukan kaki tersembunyi. Penemuan itu tiba-tiba mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk melestarikan candi tersebut.
Tiga orang ahli ditunjuk untuk meneliti candi Borobudur. Sejarawan seni Brandes, insinyur dan anggota tentara Belanda, Theodoor van Erp dan Van de Kamer. Keterbatasan anggaran membuat renovasi tidak berjalan sesuai rencana.
Renovasi hanya berfokus pada perawatan patung dan batu. Sebelumnya ada upaya perbaikan penataan batu, stupa dan drainase. Pembangunan kembali Chattra juga dilakukan, tetapi hanya dengan sejumlah kecil batu asli.
Akibatnya, keaslian Chattra tidak dapat dinyatakan, sehingga Van Erp membongkarnya. Bagian yang tidak sempurna disimpan di Museum Karmawibhangga Borobudur.
Untuk menyelamatkan Candi Borobudur, pemerintah Indonesia akhirnya mengusulkan restorasi kepada dunia internasional. Rencana tersebut membuahkan hasil, dan UNESCO membantu merenovasi Candi Borobudur.
Pada tahun 1973, Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, meresmikan renovasi Candi Borobudur. Renovasi yang menelan biaya US$6,9 juta, selesai pada tahun 1984. Alhasil, UNESCO mendaftarkan Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.
7. Menjadi Wisata Ziarah Bagi Umat Buddha
Setelah renovasi selesai, Borobudur mulai digunakan sebagai tempat wisata religi bagi umat Buddha. Hingga saat ini, candi ini juga dijadikan sebagai pusat perayaan Waisak di Indonesia sehingga menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.

Jika Anda berdomisili di Yogyakarta dan mobil anda terlalu kecil untuk berlibur bersama keluarga. Anda bisa sewa ELF Jogja, karena lokasi yang cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta.
8. Sempat Rusak Akibat Bom dan bencana alam
Pada tanggal 21 Januari 1985, sembilan stupa rusak parah akibat bom. Serangan itu dipimpin oleh seorang muslim beraliran ekstrim, Hussein Ali Al Habsyi. Dia menerima hukuman penjara seumur hidup.
Kemudian terjadi gempa bumi di Jawa Tengah berkekuatan 6,2 skala richter. Peristiwa naas tersebut menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan ringan di Borobudur.
9. Kerusakan Terparah Akibat Letusan Gunung Merapi
Masih ingat letusan Gunung Merapi pada Oktober dan November 2010? Abu vulkanik menutupi kompleks candi setebal 2,5 sentimeter. Akibatnya, kawasan wisata populer di kalangan turis ini ditutup untuk pembersihan pada 5-9 November 2010.

UNESCO kembali membantu upaya rekonstruksi dengan sumbangan sebesar US$3 juta. Proses rekonstruksi memakan waktu sekitar enam bulan. Mereka melakukan penghijauan, memperbaiki sistem air dan mengaktifkan kembali kehidupan sosial dan ekonomi.
10. Artefak Tersebar Di Beberapa Museum Dunia
Seperti disebutkan diatas, artefak arkeologi Borobudur tersebar karena pencurian. Ada dua museum di Indonesia yang dapat dilihat koleksi aslinya, yaitu Museum Karmawibhangga di kompleks Borobudur dan Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Museum internasional dengan koleksi Borobudur berada di Tropenmuseum, Amsterdam; British Museum, London; dan Museum Nasional di Bangkok, Thailand.
Selain itu, ada juga museum yang menyimpan koleksi replika. Diantaranya museum Louvre di Paris, museum Negara Malaysia di Kuala Lumpur dan museum Agama Dunia di Taipei.
Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai fakta menarik Candi Borobudur. Jangan lupa untuk share, sekian dan terimakasih.